Senin, 22 April 2013

MotoGP Amerika, Marc Marquez Juara Termuda

MotoGP Amerika, Marc Marquez Juara Termuda - Pembalap 20 tahun, Marc Marquez menjadi juara termuda MotoGP dalam sejarah setelah menang di Red Bull Grand Prix, Texas, Amerika. Marquez berada di depan rekan setimnya di Repsol Honda, Dani Pedrosa yang berada di depan juara bertahan Jorge Lorenzo.

Marquez melahap 21 lintasan dalam 43 menit 42.123 detik hingga menempatkannya di posisi pertama klasemen sementara. Marquez memiliki poin 41, sama dengan pembalap Yamaha Racing Team, Lorenzo.

Kemenangan di Texas ini menjadi torehan luar biasa bagi Marquez. Pasalnya, dia baru dua kali ikut dalam ajang sekelas MotoGP. Marquez tahun lalu berlaga di ajang Moto2 sebelum bergabung dengan tim Honda.  Bahkan, kemenangan ini sekaligus menggeser titel juara termuda yang disandang penyandang juara dunia dua kali, Freddie Spencer. Spencer meraih gelar juara pada usia 21 tahun di Spanyol pada 1982.

Sepanjang balapan dini hari tadi, Marquez mendapat perlawanan sengit dari rekan setimnya, Pedrosa. Setelah lampu start menyala, pembalap LCR Honda asal Jerman, Stefan Bradl merangsek dari posis lima ke posisi dua. Marquez di posisi ke-3. Tak berapa lama, Marquez, Lorenzo, dan Cal Crutchlow mengambil alih Bradl.

Marquez terus menguntit dengan sabar Pedrosa, rekan setim di depannya hingga putaran ke 13 dari 21 lap. Ia kemudian mengambil alih posisi terdepan di tikungan ke-7. Pedrosa pun terus mencoba mengambil alih. Namun ia harus merelakan kemenangan itu pada Marquez. Marquez unggul satu menit, 30 detik atas Pedrosa.

Adapun Lorenzo diposisi ketiga dengan selisih waktu yang sama.  Crutchlow harus puas di posisi empat, disusul Bradl dan Valentino Rossi.

Berikut posisi akhir balapan di Texas.

1 Marc MARQUEZ  Repsol Honda Team      43'42.123

2 Dani PEDROSA  Repsol Honda Team       +1.534

3 Jorge LORENZO Yamaha Factory R        +3.381

4 Cal CRUTCHLOW     Monster Yamaha Tech +6.616

5 Stefan BRADL        LCR Honda MotoGP        +12.674

6 Valentino ROSSI     Yamaha Factory R         +16.615

7 Andrea DOVIZIOSO Ducati Team         +22.374

8 Alvaro BAUTISTA   GO&FUN Honda G   +22.854

9 Nicky HAYDEN        Ducati Team               +33.773

10 Andrea IANNONE Energy T.I.             +42.112

Senin, 15 April 2013

Ekonom: Solusi Cepat Dengan Menaikkan Harga BBM

Ekonom: Solusi Cepat Dengan Menaikkan Harga BBM - Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan solusi kebijakan terkait bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang cepat dan dibutuhkan saat ini adalah dengan menaikkan harga.

"Kita sekarang butuh solusi yang cepat, karena kita sudah tidak bisa nunggu lagi dan sudah kelamaan. Memang kebijakan yang efektif, tidak ada pilih kasih dan semua kena itu adalah dengan menaikkan harga BBM," kata Destry usai menjadi moderator acara "Media Briefing CFO Forum 2013" di Jakarta, Senin.

Menurut Destry, menaikkan harga BBM merupakan solusi kebijakan jangka pendek yang mudah diimplementasikan dan lebih realistis dibandingkan solusi dengan memproduksi BBM jenis baru yang memiliki oktan di atas Premium (88) di bawah Pertamax (92), yakni oktan 90.

"Itu (oktan 90) apa bisa cepat? Jika itu bisa diproduksi, bagaimana menyalurkan kepada masyarakat, kan butuh tangki sendiri, infrastruktur, dan lainnya. Itu kan memakan waktu, kita sudah tidak bisa "buying time" lagi," ujarnya.

Destry mengatakan, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi maka nantinya di pasar ada dua harga yakni untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum.

"Harga BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi naik 30 persen, sedangkan untuk kendaraan umum harganya tetap Rp4.500," tuturnya.

Selain itu, Destry berharap pemerintah bisa fokus dalam merencanakan serta mengimplementasikan proyek jangka menengah yakni konversi energi dari minyak ke gas.

"Kenaikan harga BBM ini kan untuk "short term", kalau untuk "mid term"-nya ya dengan konversi energi itu yang difokuskan, jangan dengan alternatif baru lagi," katanya.

Sabtu, 06 April 2013

Babyface, Tanda Pria Kekurangan Hormon Seks

Babyface, Tanda Pria Kekurangan Hormon Seks - Ada banyak hal yang bisa mengacu pada ketidakseimbangan level testosteron, yang dapat mempengaruhi kelelakian Anda. Salah satunya adalah hipogonadisme.


Hipogonadisme merupakan jenis gangguan yang terkait dengan kurangnya produksi testosteron.


Secara medis, hipogonadisme merupakan kondisi penurunan kadar hormon laki-laki atau testosteron yang terjadi karena adanya gangguan interaksi hormonal, meliputi androgen dan testosteron.


Para penderita hipogonadisme atau penurunan kadar hormon testosteron umumnya merasakan beberapa keluhan, di antaranya menurunnya libido, terjadi disfungsi ereksi, berkurangnya kekuatan otot, dan meningkatnya massa lemak tubuh.


Selain itu, para penderita tidak jarang mengalami penurunan densitas tulang, penurunan vitalitas, serta gangguan mood. Hipogonadisme juga dapat mengubah arakteristik fisik maskulin tertentu dan merusak fungsi reproduksi, seperti infertilitas dan rambut menipis.


"Hipogonadisme menyebabkan perubahan mental dan emosional, misalnya kelelahan, penurunan gairah seksual, dan kesulitan berkonsentrasi," ujar Prof. Dr. Johan S Masjhur, SpPD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.


Fakta yang mengejutkan, hipogonadisme kemungkinan dapat menimbulkan masalah psikologis pada diri Anda sehingga tidak mampu memuaskan pasangan ketika berhubungan intim.

Tanda Gangguan


Salah satu gejala yang menunjukkan adanya gangguan ini ialah tidak sempurnanya ukuran testis atau terganggunya pertumbuhan penis dan testis. Jadi bila Anda merasa ukuran testis Anda tidak normal, cobalah periksakan ke dokter.


"Kami punya semacam standar sebagai pembanding ukuran testis pada masing-masing usia. Jadi kalau periksa, kami pegang, lalu kami bandingkan lebih besar atau lebih kecil. Untuk orang dewasa, kurang lebih seperti telur puyuh ukurannya," kata Dr. Em Yunir, SpPD-KEMD dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni).


Meski tidak selalu terkait langsung, ukuran testis yang tidak normal bisa mempengaruhi produksi testosteron dan proses spermatogenesis atau pembentukan sperma. Jika testis terlalu kecil, produksi sperma biasanya lebih rendah, baik dari segi jumlah maupun kualitas.


Apabila gangguan pada pertumbuhan testis terbukti berhubungan dengan hipogonadisme, maka dampaknya bisa lebih luas lagi. Menurut Dr. Em Yunir, hipogonadisme juga bisa menyebabkan perubahan mental dan emosional, misalnya kelelahan, penurunan gairah seks, dan disfungsi ereksi.


Selain ukuran testis yang tidak normal, menurut ahli dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI ini, seorang pria yang memiliki wajah babyface atau awet muda juga disinyalir cenderung rentan terhadap hipogonadisme.


"Apabila anak sudah 15 hingga 17 tahun, tapi secara fisik belum terlihat kumis atau rambut halus di bagian tubuh tertentu, seperti di ketiak atau sekitar alat kelamin, penis tidak berkembang, tidak mengalami perubahan suara, tidak ada jerawat pada wajah, atau tidak ada tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan seksual lainnya, maka perlu diwaspadai terjadinya hipogonadisme," tutur Dr Em Yunir.